Salman Al-Farisi RA yang merupakan silsilah sa’adat kedua adalah salah seorang dari pembesar sahabat yang masyhur. Dia telah memperoleh derajat yang tinggi dengan kemuliaan sohbet (ceramah) Rasulullah SAW yang dihadirinya. Salman Al-Farisi RA memiliki hubungan kedekatan khusus dengan Sayidina Abu Bakar Ash-Shiddiq RA.
Salman RA merupakan orang Iran asli dan dilahirkan di desa Jayyan yang terdapat di kota Isfahan. Di waktu muda ketika masih menjadi seorang Majusi, ia berkenalan dengan salah satu pendeta dan memeluk agama Kristen. Singkat cerita, ia datang ke Madinah lalu menjadi seorang muslim dan ia juga termasuk ahli bait. Sebelum menjadi seorang muslim, nama aslinya adalah Mabeh. Ketika ia masuk Islam, Rasulullah SAW memberikan nama “Salman” kepadanya dan menjadikannya saudara dengan Abu Darda RA.
Kata Mutiara Salman Al-Farisi RA
“Ada tiga hal yang membuatku tertawa dan tiga hal yang membuatku menangis:
Aku tertawa karena tiga hal; orang yang menginginkan dunia di saat kematian menginginkannya, orang ghafil (pemalas) yang akan dihisab pada hari kiamat, dan orang yang tertawa terbahak-bahak tanpa mengetahui apakah Rabbnya murka kepadanya atau meridhainya.
Aku juga menangis karena tiga hal; berpisah dari Rasulullah SAW dan para sahabat, ketakutan ketika aku dibangkitkan dari kubur, dan menunggu di hadapan Ilahi tanpa mengetahui apakah aku akan masuk ke dalam surga atau neraka.”
Wafat dan Makam Syarif
Salman Al-Farisi RA adalah salah satu orang yang berumur panjang. Pada masa kekhalifahan Utsman bin Affan RA, beliau sakit, dan pada tahun 33 Hijriah (654 Masehi) beliau meninggal dunia di Madain dalam usia 250 tahun.
Pada masa kekhalifahan Turki Utsmani makam syarif (mulia) Salman Al-farisi RA diperbarui oleh Sultan Murad Han ke-4 karena begitu banyak jasa beliau yang diberikan untuk agama Islam. Seiring berjalannya waktu, daerah sekitar yang terdapat makam syarif tersebut disebut dengan daerah Selman-ı Pak (yang berarti Salman yang bersih dan suci).
Makam syarif Salman Al-Farisi RA terletak di kota Madain yang berada di dekat kota Baghdad, Irak. Di samping makam syarif tersebut terdapat makam salah satu sahabat yang bernama Huzaifah ibnu Yaman RA.